DBMS (Database Management System)

 Evolusi DBMS


Tahun 1960, network and hierarchical system seperti CODASYL dan IMSTM yang memprakarsai teknologi yang memungkinkan automated banking, accounting, dan order processing system dengan menggunakan komputer mainframe komersial. Sistem tersebut merupakan penggabungan dari manipulasi secara fisik dari data sekaligus manipulasi logicnya. Sehingga ketika lokasi fisik data diubah, maka aplikasi juga diubah sesuai lokasi baru yang di gunakan sebagai referensi.
Tahun 1970 E.F. Codd, seorang pegawai laboratorium IBM San Jose Research, membuat paper dengan judul “A relational model of data for large shared data banks” yang memperkenalkan konsep data independence, dimana representasi data fisik dipisahkan dengan representasi logical pada aplikasi.
Pertama kali konsep ini dikembangkan oleh IBM System R yang kemudian menjadi DB2. Saat ini banyak DBMS yang berkembang seperti Oracle, Ms SQL server, INGRES, PostgreSQL, MySQL, dan dBASE.
Setelah database menjadi popular, maka dibutuhkan kemampuan query yang tinggi sehingga perlu dilakukan optimalisasi.
Peningkatan jumlah data yang terkumpul dalam database menimbulkan ide untuk mengembangkan database untuk dapat digunakan dalam berbagai macam mesin yang berbeda secara bersamaan.
Evoulsi berikutnya adalah ekstensibility yang menunjukkan bahwa SQL secara konsisten diperbaiki setiap waktu.
Kemudian DBMS berkembang untuk dapat menghandle berbagai macam tipe data yang berbeda.
Evolusi terakhir yaitu integration saat ini banyak bisnis yang membutuhkan pertukaran informasi dan eXtensible Markup Language (XML) merupakan teknologi yang mendasari tujuan tersebut dalam hal integrasi.



1.      Pengertian data, Informasi, basis data, & DBMS
a.       Data adalah fakta-fakta yang akan diolah/diproses dan akan menghasilkan sebuah informasi.
b.      Informasi adalah Kumpulan dari data-data yang telah diolah berdasarkan fakta yang ada dan tersusun dengan benar yang berguna bagi penerima informasi.
c.       Basis data adalah Kumpulan dari beberapa data yang disimpan secara sistematis di dalam perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat diolah untuk menghasilkan informasi.
d.      DBMS adalah sebuah perangkat lunak (program aplikasi) yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi.

2.      5 Kerugian pengelolaan file
a.       Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data.
b.      Kesukaran dalam Mengakses Data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
c.       Data terisolir (Isolation Data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
d.      Masalah Pengamanan ( Security Problem )
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
e.       Data Dependence
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.

3.      5 keuntungan menggunankan DBMS
a.       Kecepatan & kemudahan (speed)
Dgn memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut secara lebih cepat & mudah.
b.      Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basisdata,maka redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehingga akan memperbesar ruang penyimpanan. Dengan basisdata, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
c.       Keakuratan (accuracy)
Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint), dmain data, keunikan data, dsb, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan penyimpanan data.
d.      Ketersediaan (availability)
Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang dapat juga diakses (tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
e.       Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap.
           
4.      5 resiko penerapan DBMS
a.       Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
b.      Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisiensi.
c.       Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
d.      Risiko kegagalan, karena system yang terpusat jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka kerusakan pada bagian manapun dari system akan menyebabkan operasi terhenti.
e.       Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.

5.      Elemen dari DBMS
a.       Entitas : sekumpulan objek yang terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan satu dengan lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian.
b.      Atribut : deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas yang membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek, atau dengan kata lain, kumpulan atribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasi keunikan suatu individu.
c.       Data Value (Nilai Data) : Data Value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen, atau atribut. Atribut nama pegawai menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya misalnya adalah Anjang, Arif, Suryo, dan lain-lain yang merupakan isi data nama pegawai tersebut.
d.      File/Tabel : Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.
e.       Record/Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi.

6.      Komponen dari DBMS
a.       Perangkat keras : DBMS dan program aplikasi memerlukan perangkat keras untuk menjalankannya.  Perangkat keras terdiri dari komputer pribadi, sampai ke mainframe, atau suatu jaringan komputer.
b.      Perangkat lunak : Komponen Perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS dan program aplikasi, bersama-sama dengan sistem operasi, mencakup perangkat lunak jaringan jika DBMS digunakan pada suatu jaringan.
c.       Data : Data Bagi user komponen paling utama DBMS adalah adalah data. Data bertindak sebagai suatu jembatan antara komponen mesin dan komponen manusia. Database berisi kedua-duanya : data yang operasional dan meta-data.
d.      Prosedur : Prosedur memuat aturan-aturan untuk mendisain dan penggunaan database. Para pemakai sistem database  memerlukan dokumentasi prosedur yang berisi cara menggunakan atau menjalankan sistem itu.
e.       Personil : Komponen terakhir adalah personil yang terlibat didalam sistem.




Comments